Dampak cuaca pada Transportasi

     Unsur iklim seperti curah hujan, kabut dan angin sering menghambat transportasi darat terutama jika terjadi kabut tebal, hujan lebat, dan tanah longsor. Di dalam perencanaan pembuatan jalan raya perlu diadakan penyuluhan unsur iklim, agar jalanan tersebut nantinya tidak melalui daerah yang berkabut tebal yang mengganggu jarak pandang pengemudi. Jalan raya juga perlu dilengkapi saluran air yang memadai untuk mencegah terjadinya banjir pada waktu hujan lebat. Dalam pelayaran, maka unsur iklim seperti angin kencang dapat menimbulkan gelombang laut yang besar, lebih – lebih jika terjadi siklon tropis yang dapat membahayakan awak kapal dan penumpangnya.

                Cuaca buruk merupakan masalah yang benar-benar memerlukan perhatian khusus dan serius di dalam dunia penerbangan. Unsur cuaca seperti Turbulensi, Visibilitas, Perawanan, dan Angin merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penerbangan.

weather station

Cuaca Buruk


                Cuaca Buruk pada saat penerbangan dapat disebabkan oleh :

1.       Turbulensi
Turbulensi adalah golakan udara yang umumnya tidak dapat dilihat. Hal ini dapat terjadi apabila langit cerah dan secara tiba-tiba tanpa prediksi sebelumnya. 

weather station


Turbulensi


Penyebab turbulensi :
1.       Suhu
Pemanasan dari matahari menyebabkan masa udara naik dan sebaliknya masa udara dingin turun, turbulensi jenis ini sering disebut dengan “Turbulensi Thermis”.

2.       Jet Stream
Pergerakan yang sangat cepat arus udara pada level ketinggian yang tinggi, dan mempengaruhi udara sekitarnya.

3.       Pegunungan
Massa udara yang melewati pegunungan dan mengakibatkan turbulensi pada saat pesawat terbang diatasnya di sisi yang lain. Turbulensi jenis ini sering disebut “Turbulensi Mekanis”.

2.       Kilat
Sambaran kilat pada pesawat dapat mengakibatkan kerusakkan pada alat navigasi dan sistem peralatan lainnya.  Selain itu silau yang dipancarkan kilat secara terus menerus dapat menganggu pilot dalam menerbangkan pesawat, dalam hal ini yang digunakan bukanlah pesawat otomatis.

3.       Icing (Peng-es-an)
Dalam penerbangan, kondisi icing merupakan kondisi dimana terbentuknya es di badan pesawat, atau ketika karburator di dalam mesin pesawat membeku. Icing (Peng-es-an) terjadi ketika uap air membeku di bawah titik beku. Fenomena ini tidak membahayakan penerbangan dengan seketika. Namun secara perlahan-lahan apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan mesin, pengurangan daya kerja, penambahan berat pesawat, menganggu arus udara, dan meningkatkan kecepatan stall pesawat yang nantinya akan menganggu kerja pesawat.

        Dalam bidang transportasi, faktor-faktor cuaca seperti pola angin dan curah hujan mempengaruhi kelancaran transportasi baik laut maupun udara. Contohnya jalur pelayaran akan terganggu jika terjadi angin ribut ataupun badai yang disertai hujan lebat, seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain . Demikian pula sistem transportasi udara, fenomena-fenomena alam  mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan.

               Oleh karena itu, agar proses kegiatan transportasi seperti berlayar atau penerbangan berjalan lancar, sebaiknya cuaca dipantau menggunakan Weather Station dan di dalamnya terdapat Anemometer untuk mengukur angin.

0 komentar:

Posting Komentar