Cuaca & Iklim

Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah kondisi udara yang terjadi di suatu tempat atau daerah dalam jangka waktu tertentu. Cuaca terjadi dalam waktu singkat yaitu hanya beberapa jam yang disebabkan oleh adanya perbedaan suhu dan kelembaban (tingkat kebasahan udara). Perbedaan suhu dan kelembaban dapat menciptakan cuaca berbeda disetiap wilayah yang dilatarbelakangi oleh sudut pemanasan matahari dikarenakan perbedaan lintang bumi. Selain itu cuaca juga dipengaruhi oleh korona yaitu aura plasma yang mengelilingi matahari dan bintang-bintang lainnya di angkasa.

weather station

Cuaca Cerah

                Iklim adalah kondisi  cuaca pada suatu daerah yang sangat luas dalam jangka waktu yang sangat lama. Iklim terjadi dalam waktu yang lama, biasanya 11-30 tahun yang disebabkan oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah yang mempengaruhi posisi matahari terhadap daerah bumi. Contohnya iklim untuk wilayah Jepang, China, Indonesia, Amerika Utara dan lain-lain. Wilayah Asia Tenggara beriklim tropis, Asia Utara beriklim sub tropis, Wilayah Kutub beriklim dingin dan lain sebagainya. Iklim suatu daerah dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah. Artinya adanya perbedaan iklim di suatu daerah dipengaruhi oleh posisi relatif matahari terhadap daerah di bumi. Berdasarkan posisi relatif terhadap garis khatulistiwa maka dikenalah kawasan yang memiliki kemiripan iklim yang diakibatkan oleh perbedaan suhu udara. Diantaranya kawasan tropika dengan garis 23,5°LU - 23,5°LS, kemudian sub tropika dengan garis lintang 23,5°LU - 40°LU dan 23°LS - 40°LS, sedang 40°LU - 66,5°LU dan 40°LS - 66,5°LS, dan terakhir kawasan kutub 66,5°LU - 90°LU dan 66,5°LS - 90°LS. Dan perlu diketahui bahwa matahari merupakan pengendali iklim sekaligus sebagai sumber energy bagi bumi. Sehingga bisa menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim tersebut ialah distribusi darat dan air, tekanan udara tinggi dan rendah, massa udara dan pegunungan, arus dan ombak laut serta badai.

Perbedaan Cuaca dan Iklim

Dari pengertian dan penjelasan diatas bahwa perbedaan antara cuaca dan iklim terletak pada 2 hal yaitu luas daerah dan lamanya waktu pengamatan. Dari 2 hal ini bisa disimpulkan:

  • Cuaca merupakan suatu keadaan yang memiliki daerah cakupan dan pengamatan yang lebih kecil dibandingkan iklim yang cakupannya lebih luas.
  • Pengamatan terhadap cuaca dilakukan selama 24 jam sedangkan iklim pengamatan dilakukan selama 11-30 tahun.
  • Sifat cuaca cepat berubah sedangkan sifat iklim sangat sulit berubah.
  • Prakiraan cuaca termasuk mudah sedangkan iklim termasuk sulit.

Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim


1.       Sinar Matahari

Bumi sebagaimana diketahui bergerak mengelilingi matahari pada porosnya. Dan dikenal dengan istilah rotasi. Sedangkan pergerakkan bumi mengelilingi matahari berdasarkan orbitnya disebut revolusi. Kedua hal ini sangat berpengaruh dalam perubahan cuaca dan iklim di bumi,  termasuk juga unsur penyusunnya. Karena adanya proses rotasi dan revolusi ini maka matahari yang bersinar akan memancarkan sinarnya ke segala arah dan bumi yang mengitarinya akan menerima sinar matahari tersebut. Karena bumi berbentuk elips, jadi tidak seluruh permukaan bumi tersinari matahari, tentu ada sisi yang tidak tersentuh sinar secara bersamaan. Waktu penerimaan sinar matahari di suatu wilayah dipengaruhi oleh garis lintang dan garis bujur. Jadi makin tinggi letak lintang suatu wilayah tersebut maka penyinaran matahari yang sampai ke wilayah tersebut akan makin berkurang. Sehingga waktu siang hari di wilayah tersebut semakin pendek dan begitu juga sebaliknya. Contohnya negara Chille dan Argentina waktu siangnya hanya 9 jam sedangkan negara Skandinavia dan Russia waktu siangnya 21 jam dan 19 jam. Selain penyinaran matahari, pergerakan unsur di atmosfer bumi juga bisa mempengaruhi unsur pembentukan cuaca dan iklim.

2.       Suhu

Perbedaan tingkat radiasi sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi akan menyebabkan daerah satu dengan lainya memiliki perbedaan suhu. Sederhananya radiasi sinar yang sampai ke permukaan bumi akan diserap dan sebagian lagi dipantulkan. Pantulan ini yang akan mempengaruhi suhu di wilayah tersebut. Jadi wilayah atau kawasan atau bagian bumi yang berada pada posisi garis lintang 0o ¬ -23o akan mengalami pemanasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah kutub. Wilayah atau daerah yang tinggi memiliki suhu yang lebih tinggi dibanding daerah dataran rendah. Hal ini karena sinar yang masuk ke permukaan bumi melalui gelombang pantul dari permukaan. Dataran tinggi seperti pegunungan tidak seperti dataran rendah yang membentang luas sehingga proses pemantulan sinar matahari jadi gak maksimal. Kemudian ditambah lagi dengan kerapatan udara di dataran tinggi lebih terbuka dibandingkan dengan di dataran rendah. Sehingga proses penyerapan udara di dataran tinggi kurang dapat menyerap panas yang berasal dari bumi. Sama halnya dengan proses pemanasan di darat akan lebih cepat jika dibandingkan dengan perairan karena keadaan daratan yang padat serta sulit dijangkau oleh sinar matahari. Karena proses pemanasan di daerah perairan berlangsung sangat lambat disebabkan air yang selalu bergerak dan dapat dijangkau dengan sinar atau cahaya matahari.

3.       Kelembaban Udara

Ketika sinar yang masuk ke permukaan bumi maka akan menimbulkan perbedaan suhu di masing-masing wilayah. Begitu juga dengan proses pemanasan yang terjadi akan menyebabkan penguapan baik di darat maupun di laut. Yang mana akan membentuk suatu gumpalan yang termuat atau terkumpul di udara. Jadi kandungan uap yang terkumpul di udara disebut kelembaban udara. Kelembaban udara memang tidak stabil namun berubah-ubah tergantung pada pemanasan yang terjadi. Jadi apabila semakin tinggi suhu udara di wilayah atau daerah tersebut maka akan semakin tinggi pula tingkat kelembaban udara di wilayah atau daerah tersebut. Hal ini dikarenakan udara yang mengalami pemanasan akan merenggang dan kemudian diisi dengan uap air. Kelembaban uang air yang tekumpul dalam jumlah dan suhu tertentu dibandingkan dengan kandungan uap yang terkumpul di dalam udara disebut kelembaban relative. Kelembaban relative ini biasanya dinyatakan dalam persen.

Seperti formula dibawah ini:

Kelembaban relatif = e/E x 100%

Dimana, e adalah jumlah uap air atau lembab absolut dan E adalah jumlah uap air yang terkandung di dalam udara.

4.       Tekanan Udara

Tekanan udara merupakan suatu gaya yang muncul akibat adanya berat atau massa dari lapisan udara. Jadi udara adalah sejumlah gas yang terkumpul yang memiliki massa dan menempati ruang. Jadi dapat dimengerti bahwa tekanan memiliki massa sedangkan udara memiliki tekanan. Suhu seperti yang telah dijelaskan diatas sangat mempengaruhi tekanan udara di suatu daerah. Apabila suhu di suatu wilayah atau daerah semakin tinggi maka tekanan udara akan semakin rendah.Sehingga bisa dipahami suhu dengan tekanan berbanding terbalik. Hal ini dikarenakan sifat udara adalah merenggang. Demikian juga halnya jika suhu semakin rendah maka tekanan udara akan makin panas. Karena suhu sangat mempengaruhi tekanan di suatu daerah atau kawsan di permukaan bumi. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer raksa. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Torri Celli pada tahun 1943. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).

Seperti formula berikut :

1 mb = 3/4 mm tekanan air raksa 9 t.a.r atau 1.013 mb = 76 cm t.a.r

5.       Angin

Angin sangat berkaitan dengan Tekanan Udara, karena Angin dipengaruhi oleh tekanan udara yang berlangsung suatu daerah. Jika ada tekanan udara yang berbeda di antara 2 kawasan maka udara di salah satu kawasan tersebut akan bergerak atau berpindah ke kawasan lain yang memiliki tekanan udara yang rendah. Analoginya begini, udara akan bergerak ke tekanan udara yang lebih tinggi menuju ke tekanan udara yang lebih rendah. Begitu juga halnya udara akan bergerak ke daerah yang lebih dingin menuju wilayah yang lebih panas. Udara yang bergerak ini yang kemudian disebut dengan angin.

6.       Curah Hujan

Hujan merupakan air dari udara yang jatuh ke permukaan bumi. Air yang jatuh ke bumi bisa saja mengandung asam kuat atau asam lemah. Dan biasanya jatuhnya berbentuk cair atau juga padatan. Misalnya salju. Proses terjadinya hujan diakibatkan karena proses pemanasan dari sinar matahari. Gumpalan uap air akibat dari kelembaban udara akan naik ke atmosfer. Yang selanjutnya akan mengalami proses kondensasi sehingga terbentuk awan atau padatan air. Awan semakin lama akan main berat karena kandungan air yang naik ke atmosfer akan makin banyak. Jika uap air di awan mencapai pada titik tertentu, maka angin akan membawa awan tersebut hingga turun hujan dalam bentuk titik-titik air.

7.       Awan

Awan merupakan kumpulan uap air atau kristal es dalam jumlah besar yang berada di lapisan atmosfer. Mungkin sering kita menjumpai pada musim kemarau sangat sedikit awan  yang terbentuk di udara. Hal ini dikarenakan proses penguapan air yang terjadi terlalu sedikit. Namun beda halnya pada musim hujan. Maka akan didapati banyaknya awan bentuknya bervariasi. Ini disebabkan uap air yang terkandung di awan jumlahnya cukup banyak.

Alat Pengukur Cuaca

            Cuaca dapat diukur dengan alat-alat berikut :
                       
1.      Weather Station

weather station

Weather Station


           Stasiun Cuaca atau dikenal dengan Weather Station merupakan seperangkat alat untuk mengamati cuaca dengan instrumen canggih pengujian intensitas pergerakan cuaca sesuai dengan kondisi atmosfer bumi, Stasiun Cuaca ini sangat berguna  untuk memberikan informasi dan penjadwalan pada prakiraan cuaca di suatu wilayah tertentu atau di tempat yang rawan dengan keadaan cuaca ekstrim dan juga mampu digunakan sebagai bahan pembelajaran cuaca & iklim pada suatu wilayah.

2.      Anemometer

weather station

Anemometer


            Alat pengukur kecepatan angin atau yang disebut dengan Anemometer, Anemometer ini adalah alat ukur untuk pengujian mengukur kecepatan angin, umumnya alat ini digunakan untuk bidang Meteorologi dan juga Geofisika, perlu diketahui bahwa Anemometer ini adalah salah satu bagian dari unit stasiun prakiraan cuaca. Anemometer ini berfungsi sebagai pengukur kecepatan angin, selain mampu mengukur kecepatan angin. Alat ini juga bisa mengukur seberapa besarnya tekanan angin, cuaca, dan tinggi gelombang laut.

3.      Termometer

weather station

Termometer


           Alat untuk mengukur suhu atau dikenal juga Termometer,  Termometer ini adalah alat yang mampu untuk mengukur suhu (temperatur), Termometer  ini juga mampu mengukur dan merekam perubahan suhu yan terjadi. Istilah “Termometer” berasal dari bahasa Latin yaitu thermo, yang artinya panas panas yang artinya mengukur. Model Termometer ini dibuat dalam berbagai macam, tapi yang paling umum dipergunakan oleh masyarakat adalah Termometer air raksa.

4.      Higrometer

weather station

Higrometer


            Alat untuk mengukur tingkat kelembaban atau dinamakan dengan Higrometer. Higrometer merupakan sejenis alat untuk mengukur kadar tingkat kelembaban di suatu tempat atau wilayah tertentu. Higrometer ini ditempatkan pada bekas kargo kontainer sebuah penyimpanan barang yang memang memerlukan penanganan khusus kelembapan yang harus terjaga contonya seperti dry box pada penyimpanan makanan dan minuman. Kelembaban yang rendah ini mampu mencegah adanya pertumbuhan jamur yangakan merusak struktur, rasa, bau pada makanan dan minuman tersebut.

5.      Barometer

weather station

Barometer


            Alat ini memiliki fungsi untuk  mengukur tekanan udara. Barometer sering juga digunakan untuk prakiraan cuaca, yaitu di mana Barometer  ini mendeteksi  pergerakan tekanan udara yang tinggi dan akan menandakan bahwa cuaca sedang atau "bersahabat", dan saat tekanan udara ini rendah menandakan kemungkinan angin besar atau topan bahkan hingga kemungkinan badai.



0 komentar:

Posting Komentar